I
was 30 minutes late to the class. I didn’t really care. It was raining,
although not really a hard one, but I didn’t want to paddle my bike in a rush.
Aku ingin menikmati berkah yang tercurah di setiap tetes air hujan yang
menyentuh kulitku. Tak ingin melewatkan moment dimana setiap doa yang
kupanjatkan berkesempatan untuk diijabah.
Aku rasa orang tak akan sadar tetes air yang membasahi pipiku adalah air
hujan atau air mata. Tangis yang keluar karena rasa syukur, air mata yang tidak tersia-sia, menurutku.
Bagaimana
mungkin aku tidak mencintai Islam. Bahkan ketika seseorang mengucap salam
kepada saudaranya, terbesit doa di dalamnya, ‘semoga rahmat Allah tercurah padamu’.
Aku pernah
membaca suatu cerita. Suatu hari Rasulullah mengunjungi satu rumah dan mengucapkan
salam namun tak ada yang menjawab. Beliau mengucap salam lagi hingga pada salam
yang ketiga baru salam itu dibalas. Rasulullah bertanya, ‘apakah kalian tidak
mendengar salamku?‘. Pemilik rumah itu menjawab, ‘kami mendengar ya Rasul, tapi
kami sengaja agar kami didoakan lebih banyak oleh mu’.
Bukankah
indah bahwa ketika kita mendoakan orang lain sesungguhkan kita sedang mendoakan
diri sendiri? Sampai-sampai Allah mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk
meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya
malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa
tersebut.
Aku
seorang muslim yang bodoh. I made a lot mistakes. But for every single denying that i made for His
order, Allah still gave me a wonderfully gifts. Kurang baik apa coba Allah. Seharusnya aku bisa lebih banyak bersyukur. Aku tahu, amal
sebanyak apapun yang kupunya tak akan sanggup mengetuk pintu syurga. Tapi aku
begitu mencintai Islam, Allah-ku dan Rasulullah-ku. Setidaknya itu yang ingin
kusampaikan ketika berada di Padang Mahsyar nanti, ketika Rasulullah memilah-milah diantara umat yang dikehendakinya untuk ikut ke syurga dengannya dan memohonkan syafaat kepada Allah. Aku
mencintai Islam, berpegang pada petunjuk yang diwariskan
Rasulullah: Al-Quran dan sunnah. Itu saja.
Well written..sangat dalam, menyentuh sampe-sampe mata ku berawan..
ReplyDeletesenaang bisa baca ini.. terima kasih, cidz udah menulis ini..sungguh menyentuh..
yaampyun dibaca sama mariana hihi..akyu malu jadinya.. :D
Delete