Monday, June 13, 2016

Renungan Ramadhan

I was 30 minutes late to the class. I didn’t really care. It was raining, although not really a hard one, but I didn’t want to paddle my bike in a rush. Aku ingin menikmati berkah yang tercurah di setiap tetes air hujan yang menyentuh kulitku. Tak ingin melewatkan moment dimana setiap doa yang kupanjatkan berkesempatan untuk diijabah.  Aku rasa orang tak akan sadar tetes air yang membasahi pipiku adalah air hujan atau air mata. Tangis yang keluar karena rasa syukur, air mata yang tidak tersia-sia, menurutku.

Bagaimana mungkin aku tidak mencintai Islam. Bahkan ketika seseorang mengucap salam kepada saudaranya, terbesit doa di dalamnya, ‘semoga rahmat Allah tercurah padamu’.

Aku pernah membaca suatu cerita. Suatu hari Rasulullah mengunjungi satu rumah dan mengucapkan salam namun tak ada yang menjawab. Beliau mengucap salam lagi hingga pada salam yang ketiga baru salam itu dibalas. Rasulullah bertanya, ‘apakah kalian tidak mendengar salamku?‘. Pemilik rumah itu menjawab, ‘kami mendengar ya Rasul, tapi kami sengaja agar kami didoakan lebih banyak oleh mu’.

Bukankah indah bahwa ketika kita mendoakan orang lain sesungguhkan kita sedang mendoakan diri sendiri? Sampai-sampai Allah mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk meng’amin’kan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut.


Aku seorang muslim yang bodoh. I made a lot mistakesBut for every single denying that i made for His order, Allah still gave me a wonderfully gifts. Kurang baik apa coba Allah. Seharusnya aku bisa lebih banyak bersyukur. Aku tahu, amal sebanyak apapun yang kupunya tak akan sanggup mengetuk pintu syurga. Tapi aku begitu mencintai Islam, Allah-ku dan Rasulullah-ku. Setidaknya itu yang ingin kusampaikan ketika berada di Padang Mahsyar nanti, ketika Rasulullah memilah-milah diantara umat yang dikehendakinya untuk ikut ke syurga dengannya dan memohonkan syafaat kepada Allah. Aku mencintai Islam, berpegang pada petunjuk yang diwariskan Rasulullah: Al-Quran dan sunnah. Itu saja.

2 comments:

  1. Well written..sangat dalam, menyentuh sampe-sampe mata ku berawan..
    senaang bisa baca ini.. terima kasih, cidz udah menulis ini..sungguh menyentuh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaampyun dibaca sama mariana hihi..akyu malu jadinya.. :D

      Delete