Sunday, August 21, 2016

Eurotrip: Paris

Paris. Belum sah menjelajah Eropa kalau belum menapakkan kaki di kota ini. Kota yang katanya paling romantis se-Eropa. Sebetulnya Perancis lagi rawan saat ini. Beberapa hari kemarin di daerah Nice ada orang gila menembak-nembakkan senjata ke kerumunan orang yang lagi menikmati firework. Dikabarkan 80 orang meninggal. Juga masih belum lupa kasus teror peledakan Eiffel Tower beberapa bulan lalu. Tapi kebetulan Tina, sahabatku, lagi berlibur di Paris. Kesempatan yang langka bisa meet up sama Tina di Eropa. Jadi ya musti diberani-beraniin pergi deh.

Eifel Tower from above
Paris. 22 Juli 2016

Aku berangkat ke Paris naik Flixbus (salah satu bis yang paling oke di Jerman). Harga tiketnya sekitar € 15. Perjalanannya malam, berangkat dari Bremen jam 22.30 sampai Paris jam 08.30 pagi. Malam harinya sebelum berangkat aku dapet kabar kalau hari itu ada penembakan massal di Olimpiacentrum, Münich. Dikabarkan 9 orang tewas. Kota Münich sampai ditutup aksesnya supaya si penembak tidak melarikan diri, walau akhirnya dia bunuh diri. Berita kaya gini nih yang bikin jiper. Plus beberapa hari sebelumnya, di Wuerzburg (Jerman selatan) ada seseorang yang randomly menusuk rombongan keluarga di dalam kereta. Haduh ada-ada ajalah. Musti ekstra waspada pokoknya. 

Ketika memasuki wilayah Perancis, pemeriksaan oleh petugas imigrasi dan polisi ketat banget. Tapi syukurnya aku bisa masuk Perancis dengan aman. Aku tiba di Paris (terminal Porte Maillot) pagi hari dan langsung lanjut naik kereta menuju apartemennya Tina di Pyrenne. Aneh rasanya ketemu Tina di Paris. Biasanya mah ketemunya kalau ga di Bintaro ya Depok haha.. Dulu kita sering bertualang nekat berdua. Aniwei, sore harinya salah satu teman kami, Uthie, juga akan menyusul ke Paris dari kota tempat tinggalnya di Konstanz. Jadi sambil menunggu Uthie yang akan tiba sore hari di Paris; aku, Tina dan Patrick jalan-jalan dulu di pelataran Museum de Louvre, museum kebanggaan kota Paris, tempat di mana lukisan Monalisa terpajang manis. Dari Museum de Louvre, kami lanjut berjalan menuju Eiffel Tower.


Pelataran Museum de Louvre

Museum de Louvre from above


Salah satu ruang pameran di dalam Louvre



Fancy underground.
Aku dan Uthie menginap di Hipotel Paris Nation Gare de Lyon, di dekat Porte de Vincennes. Site visit selama di Paris sebenernya standar turis banget sih. Selain museum de Louvre, dan Eiffel Tower, aku juga ke Notre Dame cathedral, Montmartre (termasuk mampir ke Basilica dan Moulin Rouge), Arc de Triomphe & Champs-Élysées.  Aku suka banget Montmartre btw. Aku emang pengen banget ke sini, yang katanya artistik banget. Montmartre adalah kawasan yang sejak berabad-abad lalu hingga sekarang menjadi pusat arts seniman dunia, sebut saja Van Gogh dan Salvador Dali. Setiap sudut terlihat artsy dan unik. Oya, karena kebetulan hari itu adalah final etape Tour de France 2016 di Champs-Élysées, jadilah kami meluncur ke Champs-Élysées dari Montmartre. Walaupun bukan pengamat setia balap sepeda, tapi aku cukup beruntung bisa menyaksikan turnamen bergengsi ini secara langsung. Maka hari itupun kami habiskan dengan menyusuri Arc de Triomphe dan Champs-Élysées. Sebenarnya ada satu site lagi yang pingin banget aku kunjungi yaitu istana Versailles. Tapi istana ini terletak di luar kota Paris.


Notre Dame cathedral yang terkenal karena film Humpback of Notre Dame.
Moulin Rouge di Montmartre.
Street gallery di Montmartre.
Sudut Montmartre.
Tour de France at Champs-Élysées.

Eiffel Tower

with Tina

Reuni sama Tina & Uthie

Kami tinggal di Paris selama 2 malam. Sementara Tina dan Patrick pulang ke Indonesia, aku dan Uthie melanjutkan trip ke kota tetangga, Gent di Belgia. Kenapa kita pilih Gent? Simply karena tiket bis dari Paris ke Gent lebih murah daripada ke kota lainnya seperti Brussels, Lisbon, atau Barcelona hehehe. Mau tau ada apa di Gent? baca dipostingan selanjutnya yak :) 

No comments:

Post a Comment